Category Archives: Uncategorized

  • -

Simulasi PTM

Category : Uncategorized

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah Kabar gembira untuk siswa siswi @smpit.attaqwasby mulai hari ini sudah dimulai Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah.

SMP Islam Terpadu At Taqwa Surabaya @smpit.attaqwasby telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk melaksanakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka. Dengan menerapkan protokol kesehatan dan SOP yang ketat. Serta ditunjang dengan kesiapan sarana dan prasarana yang ada.Insya Allah.. kami sedang mempersiapkan semua, agar kita akan bertemu kembali di sekolah tercinta.Mari kita tetap selalu menjaga kondisi lingkungan dan meningkatkan protokol kesehatan agar Surabaya kita akan lebih baik, menuju zona hijau.

#simulasiPTM

#spittaq_sby

Kelas 9 Putri
Kelas 9 Putra

  • -

Pendaftaran Parenting Series Session 2

Category : Uncategorized

Bismillah

Ayah/Bunda yang di Rahmati Allah..
Berikut link pendaftaran Parenting Series Session 2 yang di selenggarakan oleh Lempaga Pendidikan Islam At Taqwa Surabaya:

Formulir Online Pendaftaran Parenting At Taqwa
https://bit.ly/3lnrLkk. (Mohon Klik salah satu link group WA yang ada di Form Pendaftaran)

Terima kasih atas kerjasama dan partisipasinya🙏


  • -

PBM MENGAJI ONLIE

Sesuai dengan Himbauan dari Pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 salah satunya adalah belajar di rumah, dalam hal ini SMP Islam Terpadu At Taqwa memberikan fasilitas bagi siswanya untuk tetap bisa mengaji di rumah dengan model pembelajaran Ngaji ONLINE.

Tujuan dari pada Ngaji ONLINE ini adalah untuk menyiapkan para siswa yang akan mengikuti kegiatan Munaqosyah Gelombang 2 agar lebih siap dan mantap dalam menghadapi tes oleh para Munaqisy.

Berikut adalah program Ngaji ONLINE yang di selenggarakan oleh SMP Islam Terpadu At Taqwa


  • -

PPDB ONLINE TA. 2021-2022

Telah di Buka Pendaftaran Siswa Baru TA. 2021-2022

Lembaga Pendidikan Islam Terpadu At Taqwa jenjang SMP akan membuka Calon Pendaftaran Siswa Baru Tahun Pelajaran 2020-2021 dengan sistem REGULER yang dimulai pada tanggal 18 januari 2010 sampai kuota terpenuhi.

Bagi ayah/bunda yang memiliki putra/i yang usianya sudah masuk SMP, bisa mendaftarkan diri pada lembaga kami secara ONLINE melalui link:

https://sim.sekolahattaqwa.com/1/2/3/

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami:

CP: (031) 7664444 – FAX (031) 7672654 HP: 081553141058

Alamat: Jl. Raya Bangkingan No. 34 Lakarsantri Surabaya

PENDAFTARAN ONLINE:

Step pendaftaran PPDB SMP Islam Terpadu At Taqwa Surabaya:

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Ayah Bunda yang dirahmati Allah, Alhamdulillahirobbil’alamiin, semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmatNya berupa rizki dan kesehatan yang penuh barakah kepada kita semua.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rosulullah Saw, keluarga dan para sahabatnya. Mohon ijin menyampaikan informasi PMB dg sistem inden tahun pelajaran 2021/2022:
1. Ayah bunda dapat melakukan pendaftaran secara offline (di kantor LPI At Taqwa) dan online di http://sim.sekolahattaqwa.com/wellcome.php
2. Mengisi Form Pendaftaran Inden.
4. Pembayaran formulir dapat melalui kasir sekolah atau transfer di rekening BCA : 5085707075  A. N yayasan attaqwa
(Menyertakan keterangan pembayaran formulir dan mengirim bukti transfer ke no 081332320157)
5. Bagi yg mendaftar online, dan sudah melakukan pembayaran, maka Formulir pendaftaran akan dikirim ke alamat tinggal melalui jasa ekspedisi.
Demikian informasi yg dapat kami sampaikan, Atas perhatian dan kerjasama nya kami ucapkan jazakumulloh khoiron katsiro.
Wassalamualaikum. Warohmatulohi wabarakatuh.

Terima kasih

Berikut Rincian Biaya REGULER masuk SMP:

 

Brosur REGULER

  • -

Pekan Belajar ONLINE

Assalamu’alaikum wr.wb

“Hallo, Senang sekali Ust/ah bisa bertatap muka kembali dengan kalian. Bagaimana kabar kalian? Bagaimana Sholat 5 Waktu nya? Selalu Istiqomah menghafal dan Memurojaah Al Qur`an yaa Nak ?”

Bait ini yang diucapkan para dewan asatidz ketika bertemu kangen dengan peserta didik melalui Video Teleconference. Benar adanya, sejak diumumkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya pada tanggal 15 Maret 2020 untuk Learn From Home (LFH) untuk mengurangi dampak penyebaran Virus Corona, maka sejak tanggal 16 Maret 2020 seluruh sekolah di Surabaya mengikuti Himbauan Tersebut.

Learn From Home yang diterapkan SMP Islam Terpadu AT-TAQWA Surabaya merupakan model pembelajaran alternatif, menyikapi penularan pandemi Covid-19 saat ini. Terhitung sejak tanggal 16 sampai 29 Maret, Sekolah telah mengalihkan pembelajaran melalui online dari rumah. Upaya ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran corona virus di lingkungan sekolah. Untuk mengimplementasikan sistem pembelajaran online secara terstruktur, Ustadz/Ustadzah telah merancang program yang dapat di akses secara online, seperti melalui video youtube, teleconference, online classroom, bahkan bermain bersama melalui dunia maya yang dilengkapi dengan tutorial untuk membantu orang tua mengarahkan siswa di rumah.

Walau pembelajaran dialihkan di rumah, ananda tetap bisa berinteraksi dengan guru dan teman-teman sekelasnya melalui video conference, selain dapat menambah pengalaman baru sekaligus mereka juga bisa belajar didampingi orang tua. Khusus untuk siswa SMP pembelajaran dilakukan melalui Google Classroom, sementara Kegiatan Tahfizhul dan Tahsinul Qur’an dilakukan melalui video call secara personal oleh guru kepada siswa pada waktu-waktu yang telah dijadwalkan. Hal ini tentunya perlu didukung oleh orangtua dirumah guna membangun sistem pembelajaran online yang efektif,. Meskipun berada di rumah, siswa dan siswi SMP Islam Terpadu AT-TAQWA Surabaya harus tetap mendapatkan haknya sebagai siswa. Pembelajaran berbasis digital e-Learning ini menjadi tantangan bagi guru untuk mengembangkan materi pengajarannya agar lebih kreatif dan menarik sehingga siswa tetap dapat belajar dirumah dengan menyenangkan tanpa menjadi beban termasuk untuk orang tua.

LFH yang diterapkan Sekolah Islam Terpadu SMP ISLAM TERPADU AT-TAQWA merupakan model pembelajaran alternatif, menyikapi penularan pandemi Covid-19 saat ini. –

             Berbagai cerita menarik mewarnai proses ini, mulai dari menyapa di pagi hari melalui voice recorder atau video yang direkam oleh bapak dan ibu guru, murojaah bacaan Alquran secara bersama, mengerjakan tugas serta melakukan pertemuan di dunia maya dengan guru dan teman-teman satu kelas.

Materi yang diberikan per hari dibatasi 3 mata pelajaran dan dimulai dari pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Namun guru harus tetap mengingatkan siswa untuk melakukan ibadah harian seperti sholat lima waktu, dhuha, tilawah Alquran dan memberkan motivasi untuk menjaga kesehatan. (jamilah)

Program Say Hello and Ask Studen’s Condition
Kelas Putri
Program Say Hello and Ask Studen’s Condition
Kelas Putra
Life Skill “Memasak”
Life Skill “Merapikan Tempat Tidur”
Life Skill “Mencuci dan Menjemur Pakaian”

  • -

Parenting & Aksi Kemanusiaan

Category : Uncategorized

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
Monggo bpk/ibu Wali Murid SMP Islam terpadu At Taqwa Surabaya hadir di acara Parenting dan konser amal SABYAN dan OPIK. Jika berkenan hadir dimohon segera untuk mengisi data kesediaan hadir nggih.
Acara : hari Sabtu, 22 Pebruari 2020
Pukul : 08.00 – 12.00 WIB
Format daftar sbb :
No # No Induk # Nama Siswa # Ayah / Ibu / Berdua.

1. …… ……. ………. …….…… ……. ………. …….

2. …… ……. ………. …….…… ……. ………. …….
dstTerima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dan kehadirannya.
جزاك اللّٰه خير


  • -

PUISI

Category : Uncategorized


  • -

CERPEN

CERDAS CERMAT

By: Adisty IXD

          “Anak-anak, jangan lupa kerjakan handbook B halaman 154-157! Besok di kumpulkan!”

          Alea terlihat malas untuk mendengar ocehan gurunya, ia hanya memejamkan matanya sambil meracau tidak jelas. Sampai sebuah tepukan di bahunya, cukup membuat Alea tersentak.

          “Ayo, jangan ngantuk. Katanya mau jadi Dokter,” Ujar Aliyah, ia duduk sebelahan dengan Alea.

          “Hmm, iya deh.” Balas Alea sambil menegakkan tubuhnya.

Alea ini di kenal sebagai anak yang santai dan tidak menyukai keramaian, dan salah satu kebiasaan buruk milik Alea adalah dirinya gampang tertidur dan malas. Jadi, teman-teman di sekitar Alea ini ingin mengubah kepribadian Alea yang “hambar”.

“Besok ada cerdas cermat, ikut enggak?” Tanya Naura.

Alea yang sedang mengerjakan itu hanya menoleh ke Naura, dan tatapannya benar-benar di buat bingung. Sejak dulu, Alea tidak pernah mengikuti lomba-lomba semacam itu.

“Hah?” Tanya Alea dengan kerutan di dahinya.

“Iya, ikut Cerdas cermat. Ada aku, Aliyah, sama Carissya kok!” Ujar Naura dengan antusias.

Alea terlihat bingung, dirinya di buat bimbang. Antara memilih rebahan di kelas atau mengikuti Cerdas cermat ini. Tapi, melihat tatapan teman-temannya yang ingin sekali Alea ikut.

Membuat keputusan Alea di bulatkan.

“Oke, aku ikut.” Hanya satu kalimat yang di keluarkan oleh Alea ini, cukup memberikan efek yang amat sangat bagus.

Yes! Alhamdulillah, Alea ikut!” Sorak ketiga teman Alea, seakan-akan mereka habis memenangkan lotre satu miliar.

Melihat teman-temannya yang antusias dan senang, cukup membuat Alea ikutan senang.

“Nanti materinya aku bagiin ke grup chat kita ya.” Ucap Naura sambil menuliskan beberapa keperluan Cerdas cermat besok.

“Oke!” Jawab Aliyah, Alea, dan Carissya bersamaan.

Setelah itu, suasananya kembali kondusif. mereka fokus pada handbook masing-masing sambil menunggu guru mereka menulis kunci jawaban dan keterangannya.

***

          “Jadi, katanya ustadzah itu materinya mapel-mapel UN, entar belajar pake workbook punya sekolah aja.” Ucap Naura.

Alea yang lagi tertidur di atas tumpuan tangannya, tidak sengaja mendengar perkataan Naura, dan dirinya tiba-tiba ingin meminta materi kepada wali kelas mereka.

Menunggu kelas sepi, Alea berjalan sambil menggenggam flashdisk dengan gantungan kartun Marvel. Lalu, ia meminta materi atau powerpoint kepada wali kelasnya.

“Ustadzah, boleh minta pptnya enggak?” Pinta Alea dengan sopan.

“Boleh kok, Kak.” Jawabnya.

Sambil menunggu, Alea sedikit berkonsultasi dengan Wali kelasnya terkait ujian-ujian dan lomba Cerdas cermat besok.

Dengan murah hati, wali kelasnya membagi ilmu kepada Alea. Karena baru kali ini, Alea terlihat serius bertanya pada Wali kelasnya.

“Oke, makasih banyak Ustadzah.” Ucap Alea.

“Sama-sama, Kak. Semoga Cerdas cermatnya di lancarkan.” Balas Wali kelas Alea.

Alea tersenyum lalu, mengambil flashdisk miliknya dan berjalan ke bangkunya. Tak lama, Aliyah datang dan mengajak Alea untuk bermain Badminton di lapangan tengah sekolah mereka.

***

Hari Cerdas Cermat pun datang . . .

Keempat anak ini terlihat grogi, sebab Cerdas cermat ini di adukan per kelas dan juga, per gugus. Dan lagi, mereka itu tidak terlalu pandai.

“Soal pertama, siap?” Tanya sang MC acara.

Per kelompok gugus yang berbeda kelas maupun yang sekelas kompak mengangkat papan tulis ber ukuran kecil itu.

“Macam-macam otot di bagi menjadi berapa? Dan berikan keterangannya!”

Seluruh kelompok kompak saling diskusi dan memberi jawaban. Ada yang memberi jawaban empat (4), lima (5), dan tiga (3). Termasuk kelompok Alea.

“Waktu habis! Silahkan angkat papannya!”

Dengan cepat, kelompok Cerdas cermat mengangkat papan milik mereka. Membuat MC acara tersenyum.

“Jawaban yang benar adalah . . . ,”

Sial, mereka di buat mainan sama MC acara. Padahal satu aula sudah di buat senam Jantung.

“Jawaban yang benar adalah tiga!!”

Beberapa kelompok ada yang antusias sambil bereplukan bersamadan mengucapkan ‘Alhamdulillah’. Tetapi ada juga yang diam sambil merutuki diri.

Perlombaan Cerdas cermat berlangsung hampir satu (1) jam, dan mereka saat keluar dari ruangan cukup di buat puas.

“Makasih! Gara-gara kamu, kita bisa masuk final.”

“Enggak juga, kita semua kan kerjasama.” Balas Alea.

“Justru gara-gara ini, aku bergerak buat belajar lebih tekun dan mencoba untuk disiplin. Makasih?” ucap Alea sambil memeluk ketiga temannya.

Ketiga teman Alea ikut  senang karena Alea bisa berubah menjadi anak yang lebih rajin dan bisa memanfaatkan waktu.

REMORSE

By: Malfa IXD

“dek! Bangun! Udah semester 2 loh! Masa mau telat terus?!” . Bunda masuk ke kamarku terus nyipratin air air ke mukaku. Lebih tepatnya air dingin.

“HWAAH! Bun dingin! Kaget!” aku langsung bangun.

“liat jam! Udah jam 6 lebih seperempat loh! Masa mau telat terus sih dari kelas 1 sampai sekarang? Udah kelas 6 lo kamu!”. Habis bunda bilang gitu aku langsung berdiri trus jalan keluar kamar setengah bangun ke wastafel. Aku raup, gosok gigi habis itu cuci muka.

“mandi dek! Masa ngga mandi si? Jorok!”. Bunda teriak dari kamar. Aku cuman menghelas napas aja. Speechless. Aku tuh males banget kalau harus mandi pagi. Dingin. Dingin banget malah.

“huh… iya iyaaa.” Aku ke kamar masku ngambil handuk trus ke kamarku ngambil baju daleman. Terus aku mandi.

Aku kalau mandi itu secepat kilat. Alasannya itu, pertama, airnya dingin banget jadinya aku cepet cepet mandinya biar ngga terlalu kedinginan, dan dua, karna sejujurnya aku emang ngga niat gitu mandinya. Iya emang aneh aku ini. Eh maap, ini TMI banget. Jadi, habis mandi aku ke kamarku buat siap siap. Aku liat jam, udah jam 06:20. Aku masuk jam 07:00. Aku harus berangkat jam 06:30 biar ngga telat. Berarti aku siap siapnya harus bisa 10 menit doang selesai. Eh tapi itu gamungkin sih. Aku itu emang paling lama kalau siap siap, soalnya sejujurnya aku itu mesti muter muter terus gabisa cepet gitu. Yaaah jadinya yang tadi harusnya berangkat jam 06:30 aku jadinya berangkat jam 06:45. Jarak rumahku sama sekolah itu ngga dekat. Biasanya 30 menit perjalanannya. Jadinya ya jelas banget aku bakalan telat.  

“nah liat nih, udah am segini. Pasti telat lagi ini.” Bunda bilang pas di mobil sambil marah marah. Aku cuman diem aja sambil makan sarapan. Iya, aku sampai sarapan di mobil gara gara udah bener bener ngga memungkinkan sarapan di rumah. Waktunya mepet banget udahan.

“kamu ngga malu ta sama guru gurumu? Udah berapa kali coba kamu telat?!” bunda marah marah terus. “makanya kalau udah dibangunin itu ya bangun! Jangan males malesan dulu! Liat ini, jadinya telat lagi kan! “ bunda ngoceh kayak gitu dari berangkat sampai di sekolah ngga berhenti. Aku cuman diem aja sambil ngangguk.

“assalamu’alaikum bun, dadaaaah! I love youu.” Aku keluar mobil trus langsung lari ke masjid. Enaknya kalau kelas 6 itu, pas masuk ke masjid buat sholat dhuha. Jadinya ngga kena hukuman gitu. Tapi ya tetep aja guruku tau aku telat. Kalau kelas lain yang adik kelas tuh kalau telat disuruh berdiri di depan kelas dulu, baca doa, sama ikrar.

“ya allah mal. Kok telat terus sih kamu ini.” Temenku liat aku dateng trus bilang gitu.

“gatau ah pusing aku.” Aku jawab sambil narus tasku di pinggir.

Habis sholat dhuha kita semua kembali ke kelas. Karna sudah kelas 6, kita belajarnya udah jadi lebih intensif. Apalagi ini udah semester 2. Sering banget ada tryout. Tapi kan, ini baru masuk semester 2, gamungkin langsung ada tryout kan?…

“kita minggu depan tryout ya anak anak.” Guruku tiba tiba masuk terus bilang gitu.

“HAH?! YANG BENER US?” sekelas auto teriak semua. Kaget banget lah, baru masuk semester baru udah tryout aja. “ya Allah, tolonglah hamba hamba-Mu inii…” temenku ada yang bilang trus sekelas ketawa. Aku disitu cuman terdiam. Syok.

‘masa iya sih? Baru masuk woooii’ aku bilang dalam hati.

“iya, beneran. Ini udah semester 2 loh. Bulan Januari, kalian Mei udah UN. Belajarnya harus lebih intens lagi lah. Kalian semua mau dapet nilai bagus kann?”                                     

“mau lah us!” sekelas bilang barengan.

“nah makanya itu, belajar yang serius.” Guruku bilang.

“iya uss” sekelas bilang barengan lagi.

Hari ini berlalu seperti hari-hari lainnya. Sekarang waktunya pulang sekolah, dan rutinitasku setiap pulang sekolah itu selalu main ke rumah temenku. Rumahnya deket banget sama sekolahan. Jalan kaki aja bisa. Di rumah dia tuh kita cuman main main doang. Petak umpet, nyembunyiin trus nyariin barang, banyak pokoknya. Aku seneng banget pas pulang sekolah trus ke rumah dia.

“eh nay, belajar buat tryout yuk.” Aku bilang abis kita capek kejar-kejaran.

“eh iya, minggu depan tryout ya. Ayo!” dia setuju.

Kita berdua masuk ke kamarnya trus belajar. Belajar gimana? Kita ngerjain Detik Detik. Jadi, sini temenku ini tuh pinter banget. Bener bener jauh banget aku gitu loh pinternya tuh. Personally, aku tuh paling suka pelajaran IPA. Karna menurutku, itu yang paling gampang gitu. Yang paling susah menurutku itu, yah, the one and only matematika. Nah, untungnya si temenku ini pinter matematika. Jadinya kita berdua belajar matematika bareng. Kadang kalau ada yang ngga aku ngerti, dia ngajarin.

“eh kita ngga sekalian belajar IPA ta? IPA lumayan susah loh.” Temenku bilang. Kita udah selesai belajar matematika.

“hah? Ngapain? IPA loh gampang banget. Gausah belajar IPA lah, nanti aja.” Aku bilang. Menurutku tuh IPA emang gampang jadinya gabutuh belajar banyak banyak.

“loh IPA tuh beneran susah woi. Kalau sampe nanti nilai IPAmu jelek gimana coba?” temenku bilang ke aku. Aku cuman menghela napas.

“duh, ngga ngga. IPA gampang. Gamungkin nilaiku jelek. Tenang aja.” Aku bilang santai.

“yaudah deh terserah kamu aja, aku sih mau belajar.” Dia bilang gitu sambil buka halaman IPA. Aku cuman tiduran gitu aja di kasurnya. Capek.

*ting tong* bel rumah dia bunyi. Kayaknya aku udah dijemput. Kita ke kamarnya kakaknya terus ngintip lewat jendela, dan ternyata bener. Aku udah dijemput.

“yah, padahal masih pengen disini.” Aku bilang cemberut.

“halah, besok juga bisa kesini lagi. Lagian kamu disini juga paling cuman tiduran gamau ikut belajar IPA.” Dia bilang ke aku sambil dorong aku keluar kamar.

“duuh iya ya. Lagian dibilangin IPA gampang juga. Males belajarnya. Nanti aja.” Aku bilang gitu ke dia sambil ngambil tasku di kamarnya trus kita jalan turun ke bawah.

“aku pulang dulu ya tante.” Aku bilang ke mamanya sambil salim.

“iyaa. Besok kesini lagi yaa.” Mamanya bilang.

“pasti kesini kok ma dia besok.” Temenku bilang sambil kita jalan keluar.

“dadaah!” aku keluar rumahnya trus lari ke mobilku.

1 minggu kemudian.

Besok aku tryout. Jujur aku rada takut tapi juga rada santai. Selama seminggu ini jujur aku ngga begitu banyak belajar. Lebih sering main hp sama nonton tv. Iya, aku tau itu tindakan bodoh. Pas itu sih, aku ngga sadar, dan pas aku udah sadar, semuanya udah terlambat.

3 hari kemudian.

Hari ini hari ketiga tryout. Waktunya mapel IPA. Kemarin waktu tryout matematika tuh ternyata ngga sesusah yang aku kira. Karna emang aku paling banyak belajar matematika sih. Bahasa Indonesia kemarinnya lagi juga gampang. Aku tau IPA pasti bakalan lebih gampang.

“yang gelombang 1 langsung naik ke kelas ya. Yang gelombang 2 langsung ke lapangan.” Guruku bilang. Aku gelombang 2, jadinya masih bisa belajar sedikit. Itu cuman rencana tapi, kenyataannya ya aku malah kejar-kejaran sama temenku. Sempet sih belajar. Dikit doang tapi baca baca detik detik terus udah. Banyakan mainnya aku. Trus, ga kerasa sekarang udah waktunya buat yang gelombang 2. Kita naik keatas trus tryoutnya mulai.

2 jam kemudian.

Akhirnya selesai tryoutnya. Yaa sesuai dugaanku, IPAnya gampang banget. Yang aku kesusahan ngerjainnya cuman ada 2-4 gitu. Lainnya sih gampang banget ngerjainnya. Sekarang waktunya istirahat. Aku sama temen temenku ke kantin.

“eh yaapa tadi IPAnya? Gampang ta?” temenku nanya aku.

“gampang polll parah. Cuman 2 nomer doang yang susah.” Aku bilang gitu sambil kita duduk di kursi kantin. Kita ngobrol soal tryout tadi, dan juga soal hal-hal random gitu sampai waktunya masuk.

Besoknya.

Hari ini hasil tryout kemarin keluar. Aku santai banget. Aku tau nilaiku bakalan bagus.

“heh kalian ngga takut nilai kalian jelek ta?” temenku tanya.

“ngga sih, ngga terlalu.” Aku jawab.

“kenapa? Kamu kok kayak pede banget nilaimu bakalan paling bagus?” temenku yang satunya bilang.

“lah kan emang pasti bagus nilainya. Gampang banget pek kemarin tryoutnya tuh.” Aku jawab dengan sangat pede. Kepedean sih tapi. Kita jalan ke kelas. Hasil tryoutnya dibagiin ke kelas masing masing. Kita semua duduk ke tempat kita, terus nunggu buat dibagiin hasil tryoutnya.

“assalamu’alaikum anak-anak.” Guruku datang bawa tumpukan kertas. Itu pasti hasil tryout kita. “wa’alaikumsalam us.” Sekelas jawab barengan.

“oke. Jadi ini hasil tryout kalian ya. Yang ustad panggil silahkan langsung maju kedepan buat ngambil hasil tryout kalian..” ustad bilang. Kita semua angguk-angguk.

Setelah sekian lama akhirnya namaku dipanggil. Aku maju kedepan dan pas aku dapet hasil tryoutku, aku seneng banget. B.Indoku 90, matematikaku 88, dan IPAku 95. Aku udah tau sih nilaiku bakalan sebagus ini. Danemku 27,30. Habis semuanya dapet hasilnya, aku ke meja temenku.

“gimana hasil tryout kalian?” aku tanya ke mereka.

“lumayan lah 26,50. Kalian berapa?” Temenku bilang. Trus tanya ke aku sama temenku yang satunya.

“aku 27,00. Kamu berapa?” temenku yang satunya bilang trus tanya aku. Aku kaget dong. ‘nilaiku lebih tinggi dari mereka? Wah pinter juga aku ini.’ Aku mikir dalam hati.

“27,30 dongg. Tuh kan dibilang apa, nilaiku tuh pasti bagus. Gampang banget tau kemarin tuh tryoutnya.” Aku bilang sambil ngasih tau kertas hasil tryoutku.

“wah sumpah? Wiiih pinter banget kamu!” temenku bilang.

“iya laaah.” Aku jawab. Habis itu kita ke kantin bareng.

3 bulan kemudian.

Ngga kerasa udah bulan April. Bulan depan aku udah UN. Lebih tepatnya sih, 2 minggu lagi. Selama ini tryout, nilaiku mesti bagus bagus. Tryout terakhir kemarin itu danemku 28,35. Aku pede banget. Aku yakin nanti nilai UNku bakalan bagus. Meskipun aku merasa gitu, aku tetap belajar kok. Paling sering tuh belajar matematika sih. Soalnya selama ini nilaiku yang paling rendah itu mesti yang mapel matematika. Jadinya ya aku belajarnya matematika terus. IPA kadang. Bahasa Indonesia juga sering tapi ngga sesering matematika. Minggu depan kita udah minggu tenang. Lalu 2 minggu lagi UN. Aku takut sih sebenernya. Takut banget. Tapi, aku yakin aku pasti bisa dapet nilai bagus terus masuk ke SMPN 6.

“oke anak-anak, di minggu tenang nanti, belajar yang banyak yaa, jangan main terus. 2 minggu lagi udah UN. Kurangi mainnya perbanyak belajarnya. Meskipun menurut kamu mapelnya gampang. Tetep dipelajari. Jangan diremehkan. Inget, penyesalan selalu ada di akhir. Jangan sampai nanti ada penyesalan.” Guruku bilang. Hari ini hari terakhir sekolah sebelum minggu tenang lalu kita UN.

“siap ustadd!” sekelas bilang barengan.

“baik terimakasih, good luck ya anak anak, wassalamu’alaikum wr.wb.” ustadku bilang lalu keluar kelas.

“wa’alaikumsalam wr.wb.” sekelas jawab barengan terus semuanya pulang ke rumah mereka masing masing.

As always aku pulang ke rumah temenku. Kita belajar matematika sama bahasa indonesia. IPA cuman belajar sedikit.

“kenapa sih kamu gamau belajar IPA? Kan susah.” Temenku bilang.

“ngapain sih? Ngabisin waktu tau. IPA tu gampang banget. Gaperlu belajar banyak banyak. Aku udah bisa. Mending belajar matematika yang beneran susah. IPA mah gampang. Kalau kamu mau belajar IPA ya silahkan aja aku udah bisa.” Aku bilang.

“yaudah dehterserah kamu. Tapi nanti kalau sampai nilai IPAmu di UN jelek jangan salahin aku loh ya. Kamu sendiri yang nyesel nanti. Pokoknya aku udah ingetin kamu tapi kamu gamau belajar ya yaudah itu salahmu sendiri.” Dia bilang gitu.

“yayayaayayayay gabakal nyesel kok aku. Nilai IPAku pasti bagus.” Aku bilang.

“belum tentu. Bisa aja malah jelek kan. Buktinya kamu mesti males belajar IPA. Gimana caranya nilaimu bagus. Yang ada malahan nanti nilaimu paling rendah.” Dia bilang gitu bikin aku marah.

“maksudmu apa sih? Iri ta kamu nilai IPAku kemarin lebih tinggi daripada kamu? Aku tuh udah bisa IPA. IPA itu gampang. Gabutuh aku belajar IPA lagi. Kamu ngapain bilang nilai IPAku bisa aja jadi nilai paling rendah? Emangnya kamu bakalan yang tertinggi? Gamungkin tau ngga sih nilaiku itu terendah. Pasti bakalan bagus. Bilang aja kamu iri gara-gara aku lebih pinter IPA daripada kamu.” Aku marah ke dia.

“hah? Apasih? Kok kamu marah gitu? Aku kan cuman ngingetin kamu biar kamu nanti ngga nyesel kalau SEANDAINYA nilaimu jelek. Bukannya aku merasa aku bakal dapet yang tertinggi dan kamu yang terendah. Aku ini temenmu. Aku ngingetin kamu yang baik baik biar kamu ngga sedih nanti kalau nilaimu rendah. Lagian kamu tau darimana nilaimu pasti bakalan bagus? Kamu aja mesti gamau belajar IPA. Ayolah, jangan diremehin. Plis, aku cuman gamau kamu nyesel nantinya.” Dia bilang gitu ke aku. Tiba tiba bel rumahnya bunyi. Aku udah dijemput.

“nah, pas banget. Aku pulang dulu ya. Gausah iri oke?” aku senyum ke dia, ambil barang barangku terus turun kebawah. Aku salim ke mamanya trus aku pulang.

2 minggu kemudian. Hari ketiga UN

Hari ini hari ketiga alias hari terakhir UN. Mapel IPA. Aku santai banget. Mapel termudah. Pasti nilaiku bagus. Waktu minggu tenang kemarin, itu bener bener minggu tenang sih. Aku ngga banyak belajar. Banyak mainnya. Tenang banget gitu santai ngga stress. Iya, aku tau itu bodoh. Tapi waktu itu aku ngga sadar. Aku males banget belajar. Aku merasa udah cukup belajarnya. Jadinya aku cuman belajar sedikit. Kita semua gelombang 2 masuk ke ruangan terus mulai ngerjain soal.

‘loh, apa ini? Kok perasaan aku ngga pernah tau ini apa?’ aku mikir. Soalnya susah banget. Biasanya ngga sesusah ini soalnya. Banyak soal yang aku ngeblank. Aku lupa jawabannya apa. Tapi aku tetap santai. ‘gausah dibuat panik, santai aja’ aku mikir dalam hati. Kurang 20 menit lagi. Aku udah selesai. Bosen banget. Temen sebelahku untungnya juga udah selesai jadinya kita berdua ngobrol gitu. Gara gara kita duduk paling belakang jadinya ngga terlalu keliatan kalau kita ngobrol.

*TET TET TET* bel pertanda ujiannya selesai bunyi. Kita semua ngumpulin LJK

 kita lalu keluar ruangan. Lega banget Ya Allah rasanya. Akhirnya UN sudah selesai.

Kita semua kumpul dilapangan trus baris sesuai kelas masing-masing.

“gimana anak-anak, lega ngga UNnya udah selesai?” guruku tanya.

“lega bangettt!!” semuanya serentak jawab. Memang bener sih, lega banget rasanya udah selesai UNnya.

“hasilnya bakalan keluar bulan depan habis kita rihlah insyallah. Nah, sekarang waktunya kita foto-fotoo!!!” guruku bilang semangat banget. Kita semua ketawa ketawa.

Sesi foto-foto akhirnya selesai dan sekarang waktunya kita semua pulang.

Sebulan kemudian. Hari pembagian hasil UN.

“wah, ngga kerasa hari ini udah hari pembagian hasil UN aja ya. Takut banget parah woi” temenku bilang. Yang lain setuju termasuk aku. Aku juga takut banget.

“assalamu’alaikum semuanya.” Guruku mulai membuka acara ini.

“wa’alaikumsalam.” Semuanya jawab barengan. Lalu guruku ngmong panjang gitu ya seperti acara acara pada umumnya.

“amplop ini akan dibagikan ke anak-anak dan jika sudah dpat, mohon jangan dibuka dulu ya. Kita akan membuka bareng-bareng.” Guruku bilang. Semua orang menangguk lalu amplopnya dibagikan ke semua anak. Aku udah dapat punyaku. Aku duduk di sebelah Ara, salah satu temenku. Kita semua disuruh membuka. Aku takut banget. Aku belum bisa buka amplopku.

“eh Ra, kamu buka duluan dong, aku takut nih.” Aku bilang ke dia.

“ya oke.” Dia jawab. Dia buka amplopnya dan hasil danemnya 26,70. Dalam hati aku berfikir, ‘wah, Ara aja 26,70. Pasti aku lebih tinggi. 28 mungkin?’ lalu dengan pede aku membuka amplopku. Saat aku melihat nilaiku. Badanku langsung lemas.

25,35. Dengan nilai terendah, IPA 75. Hancur sudah impianku untuk masuk SMPN 6. Nilai danem minimal untuk masuk SMPN favorit adalah 25,50. Sedangkan nilaiku 25,35. Aku hancur. a wave of regret came to me, dan menghantamku seperti tsunami. Semua emosi bercampur aduk. Sedih, penyesalan, amarah, semuanya aku rasakan pada saat itu. Kecuali kebahagiaan. Aku ini anak yang selalu ceria. Jarang banget aku menangis. Tapi pada saat itu, aku ngga bisa menahan ombak tangisan yang keluar mataku. Mungkin itu tangisan terlama yang pernah aku alami. Aku selalu merasa bahwa aku udah pintar. Selalu merasa bahwa aku sudah bisa. Belajarku udah cukup. Aku meremehkan semuanya. Aku sombong. Aku terlalu pede. Benar kata temanku, belum tentu nilaiku bakalan tinggi. Aku seharusnya belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak merasa kepedean dulu.

Pada saat itu, aku sadar. Penyesalan selalu datang di akhir. Pada hari itu, aku tidak merasakan kebahagiaan yang biasanya aku rasakan tiap hari.

All i felt, is a feeling of remorse. A deep feeling of regret.

Jangan pernah meremehkan suatu hal, dan jangan pernah sombong. Karna saat nanti kamu gagal, penyeselan akan datang. Penyesalan yang sangat amat mendalam.

A SHORT STORY MADE BY:

MALFA IX-D


  • -

  • -

Open House 2019

Dalam rangka pelaksanaan Open House 2019 SMP Islam Terpadu At Taqwa Surabaya mengadakan beberapa Event Lomba diantaranya: LOmba Olimpiade B.IndoPIng, Lomba Tahfidz Juz 30, Lomba Kaligrafi, dan LOmba Adzan. Adapun jenjang yang bisa mengikuti lomba ini adalah kelas 3&4, 5&6 SD/MI Se-Surabaya-Gresik.

AYO bagi sekolah SD/MI yang ingin menunjukkan kualitas siswa-siswi nya bergabung dengan kami.. Pendaftaran GRATIS!!! selama kuota masih ada.